Hi
minna... ketemu lagi dengan saya. FF ini terinspirasi dan di ambil dari sebuah
urban legend yang terdapat di Negara Jepang sana. aku nemu di Pg Mitos, misteri, dan urban legend dunia. Namun karna autor tidak
mengetahui keberadaan misteri itu tepatnya di daerah mana. Maka autor mengarang
bebas. XD
Yang mau baca DOUZO,,,
Demo, gomen na kalo ceritanya jelek,
gak nyambung, bahasa rancu, dan semua kekurangan lainnya.... ^_^
Autor : tentu saja saya à Syifa Fithriani Shadrina/Naoi
Kakkoi/ #Chii L Kyuu#/Princess Ichigo *bergandengan tangan dengan Yama*
Ganre: horor
Pemain:
-
Yamada Ryosuke (dia akan selalu ada
dalam setiap FF ku... ^_^)
-
Reiko Wada-> Pacar Yama (AUTOR) XD
-
Chinen Yuri
-
Tomomi (SCANDAL) / Timo
-
Hayate Wada (Da-iCE) -> kakaknya
Reiko
~*~*~*~*~ #Chii L Kyuu# ~*~*~*~*~
*Reiko POV*
Langit sudah semakin gelap. Aku mempercepat langkahku menuju
kelasku, Kelas 2-B yang berada di lantai dua gedung sekolahku ini. Kalian pasti
bertanya kenapa aku pergi ke kelas bukannya pulang kerumah mengingat sekarang
sudah menjelang sore bukan! Sebenarnya aku sudah di tengah perjalanan menuju
rumah, namun ketika aku akan menghubungi kekasihku (Yamada Ryosuke), aku baru
ingat kalau Hp_ku ketinggalan di kelas. Untung masih ada beberapa anak yang
berkeliaran di lingkungan sekolah ini.
Setibanya di depan kelas, aku melihat sahabatku (Timo) beserta
kekasihnya (Chinen) sedang melakukan perdebatan. Karna penasaran dengan apa
yang diperdebatkan mereka, akupun langsung menghampiri mereka.
“hai. Kalian sedang memperdebatkan apa?” tanyaku
“Rei_chan,, sahabatmu gila. Masa gara-gara aku gak mau
nemenin dia mengetahui misteri aneh yang dia dengar dia minta aku mutusin
hubungan kita” jelas Chii
“hah? Misteri aneh apa?” tanyaku lagi ikut antusias ingin
mengetahui misteri itu dan mengabaikan ucapan Chii
Aku dan sahabatku itu dari dulu memang menyukai hal-hal yang
berbaur misteri. Dulu kami sering mencoba mengetahui kebenaran-kebenaran
misteri yang kami temukan. Walaupun kami tidak pernah menemukan kebenarannya,
seperti dulu kami sempet melakukan permainan pemanggil arwah ‘bayi biru’, namun
tidak terjadi apa-apa. kami juga sering mengunjungi tempat-tempat angker di
waktu malam hari, namun yang ada cuma suara jangkrik, burung hantu, atau anjing
yang melolong di malam hari. Tapi walaupun seperti itu kami sangat senang
malakukannya. Kami juga suka mengoleksi buku ataupun film-film yang berbaur
misteri. Kami juga sempet membuat misteri kami sendiri. Dan itu dulu, sebelum
kami menginjak bangku SMA. Dan sekarang aku sangat menginginkan masa-masa
seperti itu kembali.
“tadi pagi aku mendengar bahwa Terowongan yang ada di perfektur
Saitama (Kei,, pinjam yah nama tempat kelahiran mu. *Autor bingung*) yang
kira-kira panjangnya 700 meter. Katanya terowongan itu sangat angker. Aku ingin
membuktikan kebenarannya Rei_chan. Aku ingin melakukan seperti yang waktu dulu
kita lakukan. Kamu tau sendirikan, kalau aku gak membuktikannya secara langsung
aku akan selalu penasaran. Walaupun aku gak nemuin apa-apa, tapi aku puas bisa membuktikannya
sendiri. Begitu juga denganmu. Gimana? Kamu mau ikut aku membuktikannya seperti
waktu dulu?” tanya Tomomi padaku
Chinen menggeleng ke arahku. Dia memintaku agar tak
mengikuti ajakan pacarnya. Demo, karna aku juga sangat penasaran dengan misteri
itu, akupun langsung mengangguk yakin. “tentu. Mana mungkin aku bisa
melewatkannya.”
“aaaaaa,,, Rei_chan baikdeh” Tomomi langsung memelukku
sambil berjingkrak-jingkrak girang. Aku hanya menyunggingkan senyumku. Sebentar
aku melirik ke arah Chinen. Wajahnya terlihat kusut. Mungkin dia takut kalau
terjadi apa-apa pada pacarnya.
Aku melepaskan pelukan Tomomi. “aku pulang duluan yah! Kita pergi
ke sana besok. Nanti aku jemput di rumahmu”
“hai”
Akupun langsung menuju tempat duduk yang biasa aku duduki
tuk mengambil Hp. Setelah itu akupun langsung pergi keluar kelas. Sebelum benar-benar
pergi dari kelas aku sempatkan dulu tuk pamitan pada mereka. kelihatannya
mereka masih memperdebatkan soal yg tadi.
“itteki” pamitku
“ittera” jawab mereka secara serempak dan kembali
memperdebatkan masalah itu.
“sebaiknya kalian memperdebatkan itu di tempat lain. Sebentar
lagi gerbangnya akan di tutup” ucapku dan langsung pergi
~*~*~*~ Ke esokan harinya di kediaman Wada ~*~*~*~
*Autor POV*
“Rei_chan cepet bangun. Udah siang” ucap Hayate (kakak
Reiko) sambil menarik selimut yang menyelimuti tubuh Reiko dan langsung membuka
tirai, sehingga sinar mentari yang cerah itu menembus kaca kamar Reiko dan
menerangi ruangan tersebut.
“hmm,, sebentar lagi. Masih ngantuk” ucap Reiko sambil
menghalangi mukanya dengan bantal karna sinar mentari itu mengenai wajahnya.
“hei. Kau mau mati karna gak bisa nafas. Cepat bangun. Katanya
mau ke terowongan angker itu” karna kesal Hayatepun menggulingkan Reiko hingga
terjatuh ke lantai
“itte,,,” rintih Reiko
“niichan jahat. Eh,, tadi niichan bilang apa? Kenapa niichan
bisa tau kalau aku mau ke terowongan itu?” Reikopun bangkit sambil
mengelus-ngelus tubuhnya yang sakit karna ulah niichannya itu.
“dasar imotou baka. Bukankah kamu sendiri yang menceritakan
kepadaku semalam dan menyuruhku tuk membangunkan kamu pagi-pagi karna kamu akan
pergi ke Terowongan angker itu. Buat apa sih kau pergi ke sana. Kurang kerjaan.
Lebih baik kau cepet mandi sana. Pasti sebentar lagi pacarmu datang”
Ting Tong
“tuh kan. Apa niichan bilang” Hayatepun langsung menuju
ruang tamu sedangkan Reiko buru-buru pergi ke kamar mandi
Sesampainya di ruang tamu, Hayate langsung membuka pintu dan
mempersilahkan tamunya masuk
“Yama,, ayo masuk. Mau minum apa?”
“gak usah niisan”
“ayolah,, lagian Reiko baru bangun. Mungkin sekarang lagi
mandi. Dan kau tau sendirikan, kalau dia itu lama banget mandinya. Belum lagi
harus dandan dan memilih baju.”
“hi Ryo. Ayo kita pergi sekarang” tiba-tiba Reiko muncul dan
langsung menggandeng tangan Yama
“eh,, cepet banget. Jangan-jangan kau gak mandi dulu yah!”
Mendengar perkataan dari niichannya itu Reiko langsung
mengembungkan pipinya
“enak aja. Niichan jah yang gak mandi. Ryo, ayo kita pergi
sekarang” Reikopun langsung menarik tangan Yama pergi
“Ittekimasu” pamit Yama
“Itterashai” jawab Hayate sambil menggeleng-gelengkan
kepalanya melihat tingkah adik satu-satunya yang aneh (?)
~*~*~*~*~ #Chii L Kyuu# ~*~*~*~*~
Yama dan Reikopun telah sampai di rumah Tomomi. Sepertinya Tomomi
dan Chinen masis memperdebatkan tentang kepergian Tomomi ke terowongan angker
itu. Reikopun langsung menghampiri dua pasangan itu diikuti Yama dari belakang.
“kalian masih saja memperdebatkannya. Chii, daripada kau
khawatir dengan Timo. Lebih baik kau ikut kita. Percuma kau membujuknya. Dengan
cara apapun kau membujuknya gak bakalan mempan” kata Reiko
Mendengar perkataan Reiko, Chii pun berpikir sejenak
“hemm,,, baiklah. Aku ikut” ucap Chii pasrah.
“nah,, gitu dong. Itu namanya pacarku. arigatou” Tomomi pun
langsung menggandeng tangan Chii dan mencium pipi Chii sekilas sebagai tanda
terimakasihnya.
~*~*~*~*~ #Chii L Kyuu# ~*~*~*~*~
07:39
Akhirnya merekapun sampai di terowongan yang dimaksud. Terowongan
yang berada di sebuah jalan terpencil. # Jangan tanya kenapa mereka baru nyampe
jam segitu. Mungkin mereka tersesat terlebih dahulu atau apalah. Autor tidak
peduli#
Yama menghentikan mobilnya tepat didepan terowongan, dan
menoleh ke arah pacarnya yang duduk di kursi
sebelah beserta Tomomi dan Chinen yang duduk di kursi belakang.
“apa kalian siap?” tanya Yama
“tentu. Kami siap sejak dari kemarin” jawab Reiko dan Timo
hampir barengan
Chii melihat dan memperhatikan sejenak ke dalam terowongan
itu “liat. Terowongan itu gak aneh sama sekali. sama seperti
terowongan-terowongan yang lainnya. Lebih baik kita pulang yah!”
“gak. Kita harus memasuki terowongan itu dulu dan
membuktikan kebenarannya. Jika kamu gak mau ikut, turun saja dari mobil ini dan
pulang sendiri dan mulai sekarang juga kita putus” ucap Tomomi sambil melototi
Chii. Setelah menyelesaikan kalimatnya, tiba-tiba hujan turun dengan amat
lebatnya. Chii langsung diam seribu bahasa, ia ,merasakan firasat buruk akan
hal ini.
Reiko dan Yama hanya menggelengkan kepala melihat tingkah
pasangan itu.
Yamapun mulai memacu mobilnya menyusuri terowongan. Namun sudah
mencapai ujung lorongpun tidak ada apapun yang terjadi.
“Ryo,, ayo kita lakukan lagi” pinta Reiko
“ia. Ayo kita lakukan lagi sampai benar-benar terjadi
sesuatu” ujar Timo
“Baiklah”
Yamapun langsung mengikuti keinginan kedua gadis itu. Lama-kelamaan
semua yang ada dimobil mulai merasa bosan, dan suasana dalam mobil menjadi
hening. Tidak ada seorangpun yang berbicara. Satu-satunya suara hanyalah dari
air hujan yang menghantam mobil yang mereka tumpangi itu. Dan ketika mereka
menyusuri terowongan yang kelima kalinya tiba-tiba raut muka Chii berubah. Kulitnya
memucat.
“Chii,, douka shita no? (ada apa?). apa kamu sakit?” tanya
Tomomi yang melihat keanehan dari Chii
“Yama,, cepat pergi dari sini” Pinta Chii
“Chii kau kenapa? Tapi, Sejauh ini kita belum menemukan
apa-apa yang aneh. Kita tunggu beberapa sa,,,” Reiko berfikir sejenak “Ryo,,
cepet kita pergi dari sini” lanjut Reiko tiba-tiba sambil menggoyang-goyangkan
tubuh Yama
“tenang. Baiklah, kita pergi dari sini” ucap Yama dan
langsung menggas mobilnya.
“kalian berdua menyebalkan” ucap Tomomi
~*~*~*~*~ #Chii L Kyuu# ~*~*~*~*~
Sampailah mereka di kota terdekat.
Setelah menghentikan laju mobil itu, Yamapun langsung
memeluk Reiko yang masih ketakutan untuk menenangkan kekasihnya itu.
“kamu kenapa?” tanya Yama khawatir
“......”
“kalian berdua bener-bener menyebalkan” ucap Tomomi
“terowongan itu benar-benar menakjubkan” ucap Reiko
tiba-tiba. Ekspesinyapun berubah dari takut menjadi kagum. Yamapun langsung
melepaskan pelukannya dan menatap aneh kekasihnya itu
“eh?” ujar Tomomi bingung
“keluarlah dari mobil. Mungkin kalian akan menemukan sesuatu”
ujar Reiko
karna penasaran dengan apa yang dimaksud Reiko, Tomomi pun
keluar dari mobil itu. Dan ketika membalikkan badannya, ia menemukan sesuatu
yang sungguh menarik. Tiba-tiba Tomomi langsung ambruk dan terduduk di tanah.
“ada apa?” karna penasaran Yamapun ikut keluar dan melihat
ke arah mobilnya. Di mobil itu kini terdapat ratusan jejak tangan yang berasal
dari darah. Yama dan Tomomi kemudian melihat ke arah Chinen dan Reiko secara
bergantian.
Chinen terlihat sangat shok. Wajahnya pucat dan badannya
tidak berhenti gemetar. Sedangkan Reiko hanya tersenyum misterius sambil ikut
turun dari mobil tuk melihat keadaan mobil itu.
“kupikir sebuah hal yang amat sangat aneh,,, jika ternyata
kita mampu mendengar suara hujan menghantam mobil kita di dalam sebuah terowongan..”
ucap Chii tiba-tiba
Ne minna,, gimana ceritanya.... tolong kasih komentar dan
sarannya yah!!
cerita itu diambil dari