Senin, 24 Juni 2013

Terowongan angker


Hi minna... ketemu lagi dengan saya. FF ini terinspirasi dan di ambil dari sebuah urban legend yang terdapat di Negara Jepang sana. aku nemu di Pg Mitos, misteri, dan urban legend dunia. Namun karna autor tidak mengetahui keberadaan misteri itu tepatnya di daerah mana. Maka autor mengarang bebas. XD

Yang mau baca DOUZO,,,

Demo, gomen na kalo ceritanya jelek, gak nyambung, bahasa rancu, dan semua kekurangan lainnya.... ^_^


Autor : tentu saja saya à Syifa Fithriani Shadrina/Naoi Kakkoi/ #Chii L Kyuu#/Princess Ichigo *bergandengan tangan dengan Yama*

Ganre: horor

Pemain:

-          Yamada Ryosuke (dia akan selalu ada dalam setiap FF ku... ^_^)

-          Reiko Wada-> Pacar Yama (AUTOR) XD

-          Chinen Yuri

-          Tomomi (SCANDAL) / Timo

-          Hayate Wada (Da-iCE) -> kakaknya Reiko


~*~*~*~*~ #Chii L Kyuu# ~*~*~*~*~

 *Reiko POV*

Langit sudah semakin gelap. Aku mempercepat langkahku menuju kelasku, Kelas 2-B yang berada di lantai dua gedung sekolahku ini. Kalian pasti bertanya kenapa aku pergi ke kelas bukannya pulang kerumah mengingat sekarang sudah menjelang sore bukan! Sebenarnya aku sudah di tengah perjalanan menuju rumah, namun ketika aku akan menghubungi kekasihku (Yamada Ryosuke), aku baru ingat kalau Hp_ku ketinggalan di kelas. Untung masih ada beberapa anak yang berkeliaran di lingkungan sekolah ini.

Setibanya di depan kelas, aku melihat sahabatku (Timo) beserta kekasihnya (Chinen) sedang melakukan perdebatan. Karna penasaran dengan apa yang diperdebatkan mereka, akupun langsung menghampiri mereka.

“hai. Kalian sedang memperdebatkan apa?” tanyaku

“Rei_chan,, sahabatmu gila. Masa gara-gara aku gak mau nemenin dia mengetahui misteri aneh yang dia dengar dia minta aku mutusin hubungan kita” jelas Chii

“hah? Misteri aneh apa?” tanyaku lagi ikut antusias ingin mengetahui misteri itu dan mengabaikan ucapan Chii

Aku dan sahabatku itu dari dulu memang menyukai hal-hal yang berbaur misteri. Dulu kami sering mencoba mengetahui kebenaran-kebenaran misteri yang kami temukan. Walaupun kami tidak pernah menemukan kebenarannya, seperti dulu kami sempet melakukan permainan pemanggil arwah ‘bayi biru’, namun tidak terjadi apa-apa. kami juga sering mengunjungi tempat-tempat angker di waktu malam hari, namun yang ada cuma suara jangkrik, burung hantu, atau anjing yang melolong di malam hari. Tapi walaupun seperti itu kami sangat senang malakukannya. Kami juga suka mengoleksi buku ataupun film-film yang berbaur misteri. Kami juga sempet membuat misteri kami sendiri. Dan itu dulu, sebelum kami menginjak bangku SMA. Dan sekarang aku sangat menginginkan masa-masa seperti itu kembali.

“tadi pagi aku mendengar bahwa Terowongan yang ada di perfektur Saitama (Kei,, pinjam yah nama tempat kelahiran mu. *Autor bingung*) yang kira-kira panjangnya 700 meter. Katanya terowongan itu sangat angker. Aku ingin membuktikan kebenarannya Rei_chan. Aku ingin melakukan seperti yang waktu dulu kita lakukan. Kamu tau sendirikan, kalau aku gak membuktikannya secara langsung aku akan selalu penasaran. Walaupun aku gak nemuin apa-apa, tapi aku puas bisa membuktikannya sendiri. Begitu juga denganmu. Gimana? Kamu mau ikut aku membuktikannya seperti waktu dulu?” tanya Tomomi padaku

Chinen menggeleng ke arahku. Dia memintaku agar tak mengikuti ajakan pacarnya. Demo, karna aku juga sangat penasaran dengan misteri itu, akupun langsung mengangguk yakin. “tentu. Mana mungkin aku bisa melewatkannya.”

“aaaaaa,,, Rei_chan baikdeh” Tomomi langsung memelukku sambil berjingkrak-jingkrak girang. Aku hanya menyunggingkan senyumku. Sebentar aku melirik ke arah Chinen. Wajahnya terlihat kusut. Mungkin dia takut kalau terjadi apa-apa pada pacarnya.

Aku melepaskan pelukan Tomomi. “aku pulang duluan yah! Kita pergi ke sana besok. Nanti aku jemput di rumahmu”

“hai”

Akupun langsung menuju tempat duduk yang biasa aku duduki tuk mengambil Hp. Setelah itu akupun langsung pergi keluar kelas. Sebelum benar-benar pergi dari kelas aku sempatkan dulu tuk pamitan pada mereka. kelihatannya mereka masih memperdebatkan soal yg tadi.

“itteki” pamitku

“ittera” jawab mereka secara serempak dan kembali memperdebatkan masalah itu.

“sebaiknya kalian memperdebatkan itu di tempat lain. Sebentar lagi gerbangnya akan di tutup” ucapku dan langsung pergi

~*~*~*~ Ke esokan harinya di kediaman Wada ~*~*~*~

*Autor POV*

“Rei_chan cepet bangun. Udah siang” ucap Hayate (kakak Reiko) sambil menarik selimut yang menyelimuti tubuh Reiko dan langsung membuka tirai, sehingga sinar mentari yang cerah itu menembus kaca kamar Reiko dan menerangi ruangan tersebut.

“hmm,, sebentar lagi. Masih ngantuk” ucap Reiko sambil menghalangi mukanya dengan bantal karna sinar mentari itu mengenai wajahnya.

“hei. Kau mau mati karna gak bisa nafas. Cepat bangun. Katanya mau ke terowongan angker itu” karna kesal Hayatepun menggulingkan Reiko hingga terjatuh ke lantai

“itte,,,” rintih Reiko

“niichan jahat. Eh,, tadi niichan bilang apa? Kenapa niichan bisa tau kalau aku mau ke terowongan itu?” Reikopun bangkit sambil mengelus-ngelus tubuhnya yang sakit karna ulah niichannya itu.

“dasar imotou baka. Bukankah kamu sendiri yang menceritakan kepadaku semalam dan menyuruhku tuk membangunkan kamu pagi-pagi karna kamu akan pergi ke Terowongan angker itu. Buat apa sih kau pergi ke sana. Kurang kerjaan. Lebih baik kau cepet mandi sana. Pasti sebentar lagi pacarmu datang”

Ting Tong

“tuh kan. Apa niichan bilang” Hayatepun langsung menuju ruang tamu sedangkan Reiko buru-buru pergi ke kamar mandi

Sesampainya di ruang tamu, Hayate langsung membuka pintu dan mempersilahkan tamunya masuk

“Yama,, ayo masuk. Mau minum apa?”

“gak usah niisan”

“ayolah,, lagian Reiko baru bangun. Mungkin sekarang lagi mandi. Dan kau tau sendirikan, kalau dia itu lama banget mandinya. Belum lagi harus dandan dan memilih baju.”

“hi Ryo. Ayo kita pergi sekarang” tiba-tiba Reiko muncul dan langsung menggandeng tangan Yama

“eh,, cepet banget. Jangan-jangan kau gak mandi dulu yah!”

Mendengar perkataan dari niichannya itu Reiko langsung mengembungkan pipinya

“enak aja. Niichan jah yang gak mandi. Ryo, ayo kita pergi sekarang” Reikopun langsung menarik tangan Yama pergi

“Ittekimasu” pamit Yama

“Itterashai” jawab Hayate sambil menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah adik satu-satunya yang aneh (?)

~*~*~*~*~ #Chii L Kyuu# ~*~*~*~*~

Yama dan Reikopun telah sampai di rumah Tomomi. Sepertinya Tomomi dan Chinen masis memperdebatkan tentang kepergian Tomomi ke terowongan angker itu. Reikopun langsung menghampiri dua pasangan itu diikuti Yama dari belakang.

“kalian masih saja memperdebatkannya. Chii, daripada kau khawatir dengan Timo. Lebih baik kau ikut kita. Percuma kau membujuknya. Dengan cara apapun kau membujuknya gak bakalan mempan” kata Reiko

Mendengar perkataan Reiko, Chii pun berpikir sejenak

“hemm,,, baiklah. Aku ikut” ucap Chii pasrah.

“nah,, gitu dong. Itu namanya pacarku. arigatou” Tomomi pun langsung menggandeng tangan Chii dan mencium pipi Chii sekilas sebagai tanda terimakasihnya.

~*~*~*~*~ #Chii L Kyuu# ~*~*~*~*~

07:39

Akhirnya merekapun sampai di terowongan yang dimaksud. Terowongan yang berada di sebuah jalan terpencil. # Jangan tanya kenapa mereka baru nyampe jam segitu. Mungkin mereka tersesat terlebih dahulu atau apalah. Autor tidak peduli#

Yama menghentikan mobilnya tepat didepan terowongan, dan menoleh ke arah pacarnya  yang duduk di kursi sebelah beserta Tomomi dan Chinen yang duduk di kursi belakang.

“apa kalian siap?” tanya Yama

“tentu. Kami siap sejak dari kemarin” jawab Reiko dan Timo hampir barengan

Chii melihat dan memperhatikan sejenak ke dalam terowongan itu “liat. Terowongan itu gak aneh sama sekali. sama seperti terowongan-terowongan yang lainnya. Lebih baik kita pulang yah!”

“gak. Kita harus memasuki terowongan itu dulu dan membuktikan kebenarannya. Jika kamu gak mau ikut, turun saja dari mobil ini dan pulang sendiri dan mulai sekarang juga kita putus” ucap Tomomi sambil melototi Chii. Setelah menyelesaikan kalimatnya, tiba-tiba hujan turun dengan amat lebatnya. Chii langsung diam seribu bahasa, ia ,merasakan firasat buruk akan hal ini.

Reiko dan Yama hanya menggelengkan kepala melihat tingkah pasangan itu.

Yamapun mulai memacu mobilnya menyusuri terowongan. Namun sudah mencapai ujung lorongpun tidak ada apapun yang terjadi.

“Ryo,, ayo kita lakukan lagi” pinta Reiko

“ia. Ayo kita lakukan lagi sampai benar-benar terjadi sesuatu” ujar Timo

“Baiklah”

Yamapun langsung mengikuti keinginan kedua gadis itu. Lama-kelamaan semua yang ada dimobil mulai merasa bosan, dan suasana dalam mobil menjadi hening. Tidak ada seorangpun yang berbicara. Satu-satunya suara hanyalah dari air hujan yang menghantam mobil yang mereka tumpangi itu. Dan ketika mereka menyusuri terowongan yang kelima kalinya tiba-tiba raut muka Chii berubah. Kulitnya memucat.

“Chii,, douka shita no? (ada apa?). apa kamu sakit?” tanya Tomomi yang melihat keanehan dari Chii

“Yama,, cepat pergi dari sini” Pinta Chii

“Chii kau kenapa? Tapi, Sejauh ini kita belum menemukan apa-apa yang aneh. Kita tunggu beberapa sa,,,” Reiko berfikir sejenak “Ryo,, cepet kita pergi dari sini” lanjut Reiko tiba-tiba sambil menggoyang-goyangkan tubuh Yama

“tenang. Baiklah, kita pergi dari sini” ucap Yama dan langsung menggas mobilnya.

“kalian berdua menyebalkan” ucap Tomomi

~*~*~*~*~ #Chii L Kyuu# ~*~*~*~*~

Sampailah mereka di kota terdekat.

Setelah menghentikan laju mobil itu, Yamapun langsung memeluk Reiko yang masih ketakutan untuk menenangkan kekasihnya itu.

“kamu kenapa?” tanya Yama khawatir

“......”

“kalian berdua bener-bener menyebalkan” ucap Tomomi

“terowongan itu benar-benar menakjubkan” ucap Reiko tiba-tiba. Ekspesinyapun berubah dari takut menjadi kagum. Yamapun langsung melepaskan pelukannya dan menatap aneh kekasihnya itu

“eh?” ujar Tomomi bingung

“keluarlah dari mobil. Mungkin kalian akan menemukan sesuatu” ujar Reiko

karna penasaran dengan apa yang dimaksud Reiko, Tomomi pun keluar dari mobil itu. Dan ketika membalikkan badannya, ia menemukan sesuatu yang sungguh menarik. Tiba-tiba Tomomi langsung ambruk dan terduduk di tanah.

“ada apa?” karna penasaran Yamapun ikut keluar dan melihat ke arah mobilnya. Di mobil itu kini terdapat ratusan jejak tangan yang berasal dari darah. Yama dan Tomomi kemudian melihat ke arah Chinen dan Reiko secara bergantian.

Chinen terlihat sangat shok. Wajahnya pucat dan badannya tidak berhenti gemetar. Sedangkan Reiko hanya tersenyum misterius sambil ikut turun dari mobil tuk melihat keadaan mobil itu.

“kupikir sebuah hal yang amat sangat aneh,,, jika ternyata kita mampu mendengar suara hujan menghantam mobil kita di dalam sebuah terowongan..” ucap Chii tiba-tiba

Ne minna,, gimana ceritanya.... tolong kasih komentar dan sarannya yah!!










cerita itu diambil dari 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar