Demo, gomen na kalo ceritanya jelek, gak nyambung, bahasa rancu, dan semua kekurangan lainnya.. ^_^
Autor : tentu saja saya -> Syifa Fithriani Shadrina/Naoi Kakkoi/ #Chii L Kyuu#/Prince Ichigo * bergandengan tangan dengan Yama*
Pemain:
- Yamada Ryosuke
- Sayumi Michishige (member momusu)
Pemain tambahan :
- Chinen Yuri
- Yabu Kouta -> Yabu sensei
Genre: persahabatan, mungkin hehe
Hari
ini adalah hari dimana aku masuk sekolah baruku. Horikoshi Gakuen, itulah nama
sekolah baruku. Ya, sekolah ini adalah salah satu sekolah yang elit di kota
Tokyo ini. Bisa terlihat dari bentuk bangunannya yang megah.
Sebenarnya
aku pindah ke sekolah elit ini bukan karena keinginanku. Mana mungkin coba anak
yankee sepertiku akan betah lama-lama di sekolah ini dan menuruti semua
peraturannya. Ya, aku pindah ke sekolah ini karna dipaksa oleh kedua orangtua
ku. Mereka ingin sikapku berubah. Awalnya aku menolak di pindahkan ke sekolah
ini. Namun, karena sebenarnya aku juga ingin merubah sikapku ini, akupun
setuju. Aku ingin seperti anak-anak lainnya yang mempunyai banyak teman dan
bisa bercanda dengan mereka. Tapi gimana lagi, aku sudah di cap sebagai yankee
dan gak ada satupun yang mau berteman denganku. Jangankan berteman, sedang
jalan melewati mereka saja, mereka langsung menghindar. Malangnya nasibku.
Semoga saja murid-murid di sini tidak mengetahui masalaluku sebagai yankee
sehingga aku dengan mudah dapat merubah sikapku ini dan mempunyai banyak teman
tanpa perlu gengsi.
Oyah,
aku lupa belum memperkenalkan diri. Namaku Yamada Ryosuke. Aku tinggal di
Hokaido dan aku adalah murid kelas 2 di Hoshi Gakuen. Ups,, salah, itu dulu. Sekarang
aku tinggal di sebuah apartemen yang dibelikan oleh orangtuaku di perfektur
Tokyo Jepang ini. Dan kalian sudah tau kan sekarang aku sekolah dimana dan
kalian juga sudah tau alasan aku pindah ke sekolah ini bukan!
Aku
melangkah memasuki gerbang sekolah baruku ini. Semua mata tertuju padaku. Aku
merasa sangat risih dengan tatapan mereka terhadapku. Tapi sudahlah, mungkin
mereka menatapku seperti itu karna mereka merasa asing dengan kehadiranku atau
mungkin karna mereka terpesona dengan tampangku yang rupawan ini. XD
Aku
terus berjalan, namun tiba-tiba pandanganku tertuju pada salahsatu siswi yang
sedang asik membaca buku di bawah rindangnya pohon sakura yang ada di
pekarangan sekolah ini. Dan itu membuat langkahku berhenti. Aku gak tau kenapa
pandanganku tidak bisa lepas dari gadis itu.
DEG
Dia
melihatku. Dia tersenyum padaku. Perasaan apa ini? Kenapa jantungku berdegup
dengan kencang? Aneh...
“oyahou,
kau anak baru itu yah?” sapa seseorang dari belakang tubuhku.
Suara
itu membuyarkan lamunanku dan dengan refleks akupun membalikkan badanku dan
menghadap kearahnya. Terlihat seorang pria yang umurnya lebih tua dariku sedang
tersenyum padaku. Mungkin dia adalah salah satu guru di sini. Bisa terlihat
dari penampilannya.
“ohayou.
Hai. Hajimemashite. Ore wa Yamada Ryosuke desu. Yoroshiku” ucapku
memperkenalkan diri sambil membungkukkan badan sedikit.
“hajimemashite.
Yabu Kouta desu. Kebetulan aku adalah wali kelasmu. Ayo ikut aku” ucap laki-laki
itu yang ternyata walikelasku.
“hai”
akupun langsung berjalan mengikutinya dari belakang. Aku menyempatkan melihat
ke belakang, ke arah pohon sakura tadi tuk melihat gadis itu lagi. Namun gadis
itu sudah tak lagi berada di sana. Mungkin dia sudah pergi ke kelasnya
berhubung jam pelajaran akan segera dimulai.
~*~*~*~*~
#Chii L Kyuu# ~*~*~*~*~
“ohayou”
sapa Yabu sensei
“ohayou”
jawab para murid di kelas itu. Kelas 2b, kelas yang akan aku huni mulai
sekarang. Aku berada di luar kelas, menunggu Yabu sensei menyuruhku masuk. Aku
sangat grogi. Apa aku bisa bersikap seperti layaknya murid normal (?). Ayo
Ryosuke,,, ganbatte. Akiramenaii.
“hari
ini kalian akan mendapatkan teman baru pindahan dari Hoshi Gakuen yang ada di
perfektur Hokaido”. Jelas Yabu sensei
“silahkan
masuk” mendengar itu akupun langsung memasuki kelas dengan perlahan. Aku
melihat ke segala penjuru kelas. Mereka semua diam dan hanya memperhatikanku
dengan melihatku dari ujung kepala sampai ujung kaki. Ini emang sekolah elit.
Biasanya kan jika kedatangan murid baru, apalagi dengan tampang yang rupawan seperti
aku ini murid-murid lain bakalan teriak-teriak gaje atau paling tidak para
siswi pada bisik-bisik. Ini,, (?)
Saat
aku berhenti melangkah, sekali lagi pandanganku tertuju pada gadis yang aku
lihat di bawah pohon sakura tadi. Dia memandang keharahku dengan pandangan yang
bahagia (?) dia duduk di bangku paling ujung ruang kelas dekat jendela yang
menghadap ke halaman belakang sekolah ini.
“hajimemashite.
Yamada Ryosuke desu. Yoroshiku onegai shimasu” tanpa disuruh sensei akupun
memperkenalkan diri.
“silahkan
duduk di bangku kosong itu. Kita akan mulai pelajaran” kata Yabu sensei sambil
menunjuk bangku kosong sebelah gadis itu dan langsung membuka buku pelajaran
yang dibawanya. Akupun langsung berjalan menuju bangku yang ditunjuk sensei
tadi.
“yama... kau duduk disitu. Aku
yang disini yah” kata gadis yang tadi aku lihat di bawah pohon yang akan
menjadi teman sebangku ku sambil bergeser merapat ke dinding kelas. Akupun
mengikuti maunya.
“atashi wa Sayumi Michishige desu. Panggil saja Sayu. Yoroshiku” ucapnya
memperkenalkan diri sambil menjulurkan tangannya dan dengan memperlihatkan
senyuman manisnya seperti tadi.
“Yamada Ryosuke. Panggil jah Yama. Yoroshiku” ucapku sambil menyalaminya
Kenapa orang-orang yang duduk di sekitarku tiba-tiba melihat ke arahku
dengan tatapan aneh? Apa mereka tau kalau aku ini seorang yankee? Tanpa
mempedulikannya akupun langsung memperhatikan sensei di depan
~Setelah bel istirahat berbunyi~
“Yama kita ke kantin yuk” ajak Sayu padaku
“engga ah”
“ayolah..” pintanya dengan sedikit memelas
“gomen, tapi aku mau keliling sekolah. Mau liat-liat keadaan di sini”
ucapku
“nanti aku temenin keliling-keliling deh, tapi sebelumnya kita ke kantin
dulu” ujarnya
“emm, baiklah”
Tatapan aneh itu. lagi-lagi mereka menatapku seperti itu.. tanpa
mempedulikannya akupun langsung mengikuti langkah Sayu yang berada di depanku.
~*~*~*~*~ #Chii L Kyuu#
~*~*~*~*~
Selama diperjalanan keliling sekolah kami (aku dan Sayu) terus
membincangkan tentang sekolah ini, dia menjelaskan semua ruangan yang kami lewati.
Dan sepanjang perjalanan itu juga setiap siswa yang berpapasan dengan kami,
selalu memperlihatkan tatapan yang aneh kearahku mereka juga selalu membuat
jarak denganku. Apa statusku sebagai yankee tidak akan pernah berubah??
25 menit berlalu. Kami sampai di sebuah ruangan yang ada di belakang
sekolah
“itu ruangan apa?” tanyaku sambil menunjuk ruangan yang aga menyeramkan
itu. Sepertinya ruangan itu tidak terurus
“itu gudang penyimpanan barang-barang yang sudah tidak terpakai. sudah
lama tidak ada orang yang berani ke sana. Katanya di sana ada hantu” jelas Sayu
“yama kita pergi dari sini yuk. Aku takut. Lagian 5 menit lagi kita
masuk. Kita kembali kekelas sekarang yah!” katanya sambil menarik tanganku
pergi. Akupun menurutinya
~saat pulang sekolah~
“Sayu, rumah kamu dimana? Apa kamu pulang sendiri? aku antar pulang
yah!” ajakku padanya. Gak tau kenapa rasanya aku sudah sangat dekat dengannya,
walaupun kami baru bersama beberapa jam saja. Mungkin karna hanya dia yang
menganggapku dan baru kali ini aku memiliki teman.
“gomen, aku ada urusan lain. Lain kali jah yah. Jaa ne” ucapnya sambil
berlalu pergi
~*~*~*~*~
#Chii L Kyuu# ~*~*~*~*~
1
bulan berlalu. Sepertinya aku mulai menyukai Sayu. Apa dia juga menyukaiku?
Tapi kenapa setiap kali aku mengajaknya pulang bareng dia selalu menolaknya?
Apa dia sudah punya pacar?
“Sayu,,”
“hemm,
nani?” tanyanya sambil terus memakan bentonya
Seperti
hari-hari sebelumnya, saat istirahat kami selalu makan siang di atap sekolah.
Begitupun dengan sekarang
“apa,,,
apa kau sudah punya pacar?” tanya ku
“eem,,
emm” diapun hanya menggeleng sebagai jawaban
Kalau
begitu aku punya pelung dong untuk menjadi pacarnya. Eh, tunggu dulu, selama
aku sekolah disini kenapa aku tidak pernah liat dia bersama teman-teman yang
lain? Apa karena dia dekat denganku mereka menjauhinya. Apa aku harus
menjauhinya? Aku tidak mau dia juga dijauhi oleh orang-orang.
“yama,
nanti malam kamu mau hadir di acara pesta ulang tahun Chinen di sekolah ini?”
tanya Sayu padaku
“engga.
Dia tidak mengundangku” jawabku enteng. Aku gak peduli dengan hal itu. Lagian
aku gak suka pesta-pesta. Walaupun aku di undang aku gak akan datang ke pesta
itu.
“kalau
kamu pasti datang kan?” tanyaku
Tiba-tiba
raut wajahnya berubah. Terlihat goresan kesedihan di wajah manisnya itu
“nande?”
tanyaku bingung
“aku
juga tidak di undang. Padahal dulu dia adalah sahabatku. Dia selalu baik
padaku. Demo, sudah sebulan lebih ini dia selalu menghindar dariku. Setiap aku
memanggilnya, menolehpun dia tidak pernah” jelasnya sambil mulai meneteskan air
matanya
“jangan
nangis, sebentar lagi dia akan memperlakukan mu seperdi dulu. Aku janji” ucapku
sambil memeluknya untuk menenangkan perasaannya. Aku tidak tega melihatnya
nangis seperti ini.
~keesokan
harinya saat istirahat~
“yama
ikou” ajak Sayu padaku tuk makan bento di atap sekolah seperti biasa.
“Sayu,
sebaiknya mulai sekarang kau jangan dekat-dekat aku lagi” kataku
“nande?”
tanyanya bingung
Aku
tidak menghiraukannya. Aku terus sajah berjalan menjauhinya
“yama
chotto matte” teriaknya dan akan mengejarku. Sadar akan hal itu, akupun langsung berlari tuk menghindarinya.
Aku
terus berlari. Tidak peduali dengan tatapan aneh orang-orang yang aku lewati.
Aku sudah terbiasa dengan tatapan itu. Sesampainya di tempat sepi, akupun
menghentikan langkahku. Sejenak aku mengatur nafasku yang memburu ini.
“yama,,,
kenapa kamu jadi seperti ini?”
DEG
Suara
itu. Sayu? kenapa dia bisa menyusulku? Padahal aku sudah berlari dengan begitu
cepat.
Dengan
perlahan akupun membalikkan badan.
“apa
kau tidak mendengarkan ucapanku tadi hah? Aku bilang mulai sekarang kau jangan
dekat-dekat aku lagi. Pergi sana” bentakku padanya
“yama,,,”
mata Sayu mulai terlihat berlinang
“udah.
Tunggu apa lagi. Pergi sana” usirku dengan suara aga keras
Mendengar
itu sayupun langsung berlari menjauhiku sambil terisak. Aku tidak tega
melihatnya. Gomen ne sayu,, aku tidak bermaksud menyakitimu. Ini demi
kebaikanmu.
~*~*~*~*~
#Chii L Kyuu# ~*~*~*~*~
Jam
istirahat telah usai. Kenapa Sayu belum kembali juga. Apa dia pulang? Bener
juga, tas dan perlengkapa sekolahnya sudah tak ada. Masa hanya karna aku bentak
dia jdi bolos sekolah. Tapi emang salahku juga sih. Tanpa sebab aku menyuruhnya
tuk jauh-jauh dariku dan aku membentaknya. Apa saat aku membentaknya tadi
wajahku begitu menakutkan? Pantesan teman-temanku dulu sangat takut terhadapku.
Baguslah kau sekarang Sayu juga takut terhadapku. Dengan ini dia akan
menjauhiku dan dia akan kembali mendapatkan teman. Walaupun aku harus mengorbankan
perasaanku dan aku akan kesepian lagi. Aku gak peduli.
~seminggu
kemudian~
Sudah
seminggu ini aku tidak melihat Sayu. dia kemana? Apa dia sakit? Atau dia
sengaja bolos karna aku, karna kejadian itu? Kenapa jadi sampai seperti ini.
Aku jadi merasa bersalah. Aku harus minta maaf. Tapi bagaimana caranya? Aku
tidak tau dia tinggal dimana. Aku juga tidak mengetahui no HP’a. Bakanya
diriku. Emm,, aku tanya jah deh ma Chinen. Dulu dia kan sahabatnya. Pasti dia
tau.
Eh,
tunggu dulu. Kenapa semuanya seolah tidak peduli dengan keadaan Sayu. dia udah
seminggu ini tidak masuk, tapi tidak ada yang bertanya dia tidak masuk karena
apa. Begitupun dengan sensei. Ada apa ini? Aku harus mencari tau.
“Yama,
ada apa? Apa ada yang tidak mengerti dengan rumus ini?” tanya sensei padaku
karna dia melihat aku mengangkat tangan.
“ada
sensei” Akupun berdiri dan maju ke depan kelas. Dengan begitu tatapan semua
orangpun tertuju padaku.
“di
bagian mana yang tidak mengerti?” tanya sensei lagi
“bukan
soal pelajaran sensei. Tapi soal Sayu” ucapku
“Sayu?”
tanya sensei sambil mengerutkan dahinya. Akupun melihat semua temanku pada
berbisik-bisik
“ia.
Sayu. Sayumi Michishige” ucapku lagi
“kau
mengenal Sayu?” tanya Chinen sambil berdiri dan langsung menghampiriku. Akupun
mengerukkan dahiku dengan pertanyaan aneh itu. Jelas aku mengenalnya. Dia teman
sebangkuku dan orang yang aku suka.
“ia.
Dia kan teman sebangku ku dan selama aku di sini dia yang selalu menemaniku.
Manamungkin aku tidak mengenalnya. Aku cuma mau tanya. Dia sudah tidak masuk
selama seminggu ini. Tapi kenapa kalian seolah tidak peduli dengan hal itu. Dan
untuk kau. kau ini sahabatnya. Kenapa selama sebulan ini kau selalu
menghindarinya. Bahkan waktu acara ulangtahunmu dulu, kau tidak mengundangnya.
Dia sangat sedih. Apa karna dia berteman denganku maka kalian menjauhinya?”
kataku dengan sedikit emosi
“eh?
Mana mungkin aku menjauhinya. Dia sahabatku sejak SMP. Lagian,,,” ucap Chinen
terpotong dan langsung menundukkan kepala.
“Sayu,,
dia memang murid sekolah ini. Tempat duduk yang kau duduki itu dulu adalah
tempat duduk Sayu. namun seminggu sebelum kau pindah ke sini dia menghilang.
Sampai sekarang pihak kepolisian masih mencarinya. Namun belum juga ada
tanda-tanda tentang keberadaannya” jelas Yabu sensei
Aku
hanya diam mematung. Kenapa jadi seperti ini? Aku benar-benar bingung
“eh,
tadi kau bilang selama kau disini kau selalu ditemeni olehnya? Kau tidak bohong
kan? Apa Sayu yang kau maksud itu ini?” tanya Chinen sambil membertikan
kaitainya yang memperlihatkan foto-foto Sayu
“ia”
ucapku yakin
“aku
masih tidak percaya. Apa ada buktinya?” tanya Chinen lagi
“emm.
Oyah, dulu aku sempat memotonya ketika acara pertifal sekolah” akupun langsung
mengambil kaitai yang ada di dalam saku celana ku dan langsung mencari foto
itu.
“kenapa
fotonya jadi ada bercak merah?” ucapku dan langsung memperlihatkan foto itu
pada Chinen
“gimana?
Percaya kan!”
“jadi
selama ini kau berbicara dengannya? Aku kira kau,,”
“Kalian
kira aku ini gila?” ternyata tatapan aneh itu bukan karna mereka tau bahwa dulu
aku ini seorang yankee, tapi karna mereka mengganggapku gila?. Makin parah.
Akupun tertunduk lesu.
“Yama,
kau sering melihatnya di sini? Apa mungkin dia sudah meninggal. Terus kenapa
rohnya selalu bergentayangan di sekolah ini? Apa mayatnya ada di sekitar
sekolah ini?” ucap Yabu sensei sambil berfikir
“jadi
aku sudah meninggal?”
“suara
itu. Sayu” akupun langsung melihat ke arah sumber suara (pintu masuk kelas).
Terlihat Sayu sedang mematung dengan pandangan yang kosong. Semua penghuni
kelas itupun melihatku dan melihat pintu secara bergantian dengan tatapan
bingung.
Sayu
mulai terisak. Dia langsung berlari ke luar kelas.
“Sayu
chotto matte” teriakku dan langsung mengejarnya. Namun saat sampai di luar
kelas aku tidak melihat keberadaannya
“apa
kau melihat arwahnya lagi?” tanya Chinen menghampiriku. Dan aku hanya
mengangguk sebagai jawaban.
“kita
harus mencari mayatnya sekarang juga” ujar Chinen “sensei, bolehkan kami berdua
ijin untuk mencari Sayu” lanjut Chinen meminta persetujuan pada sensei
“sebaiknya
kita semua mencarinya. Dengan itu akan lebih cepat ketemu” ucap sensei. Dan
semuanyapun langsung berhamburan keluar kelas.
“apa
selama kau bersamanya dia memberikan petunjuk tentang keberadaannya?” Tanya
Chinen
“engga.
Tapi setiap kali aku ajak dia pulang bareng, dia selalu menolaknya dengan
berbagai alasan. Apa mungkin karna dia tidak bisa meninggalkan lokasi sekolah
ini?” ucapku sambil mengingat-ngingat kebersamaanku bersama Sayu
“oyah,
di belakang sekolah ada bangunan yang sudah tidak terpakai kan. Dan waktu itu
Sayu sempat bilang kalau sudah lama tidak ada yang berkunjung ke dekat bangunan
itu. Apa mungkin dia terkurung di sana? Waktu dia teriak minta tolong tidak ada
yang mendengarnya karna bangunan itu jauh dari keramayan” kataku
“tapi
ngapain dia pergi ke sana. Kalau dipikir-pikir lebih baik kita cari jah dulu di
sana. Bener juga apa katamu. Satu tempat yang tidak pernah dilewati orang hanya
bangunan itu”
Dengan
itu kamipun langsung pergi menemui pernjaga sekolah tuk meminjam kunci gudang
itu. Dan setelah mendapatkannya, kamipun langsung menuju tempat yang dimaksud.
Ternyata benar, mayat Sayu ada di dalam gudang itu. Saat kami menemukannya,
kami hanya berdiri mematung melihat mayat Sayu yang tergeletak tak berdaya di
tengah ruangan itu. Seluruh tubuhnya berwarna putih pucat namun tidak ada yang
kurang satupun. Bau anyir sangat menusuk hidungku.
‘Sayu,,
kenapa jadi seperti ini’ gumamku. Sedikit demi sedikit air mataku pun mulai
keluar dan membasahi wajahku. Aku melihat Chinen berlari meninggalkan ruangan
ini. Mungkin dia akan memberitahukan bahwa mayat Sayu sudah ditemukan.
“nakenai
yo” tiba-tiba ada yang menepuk pundakku. Akupun langsung berbalik ke arahnya. Aku
melihat Sayu sedang tersenyum kerahku. Senyuman seperti biasa yang selalu ia
perlihatkan kepadaku. Dia menghapus airmataku dengan kedua ibu jarinya.
“arigatou
telah menemukan mayatku. Makasih juga selama ini kamu sudah menemaniku. Aku
baru ingat. Dulu saat aku mendengar kabar bahwa ada hantu di gudang ini, aku
penasaran dan memutuskan tuk membuktikannya dengan datang ke gudang ini
sendirian pada malam hari. Waktu aku menunggu kedatangan hantu di sini, aku
malah ketiduran. Dan ketika bangun pintunya sudah terkunci. Aku sudah berusaha
minta tolong. Namun itu sia-sia. Tidak ada yang mendengar ku. Malangnya
nasibku. Tapi aku puas. Aku sudah membuktikannya bahwa hantu itu ada. Dan hantu
itu adalah aku sendiri. Hahaha” tiba-tiba Sayu tertawa terbahak-bahak. Aku
hanya menatapnya aneh
“Sayu
apa kita masih bisa bertemu?” tanyaku. Dan itu membuatnya berhentu tertawa
Dia
mendekat ke arahku dan memelukku. Namun saat aku membalas pelukannya dia malah
melepaskannya.
“wakaranai.
Aku harus pergi sekarang juga. Sayonara” ucapnya dan langsung menghilang begitu
saja
“sayu”
~*~*~*~*~
#Chii L Kyuu# ~*~*~*~*~
Seminggu
kemudian
Sekarang
aku sudah mempunyai teman banyak. Sekarang mereka tidak menatapku aneh lagi.
Semenjak kejadian seminggu yang lalu aku dan Chinen menjadi sahabat.
“Sayu,,
aku merindukanmu” ucapku sambil berjalan menelusuri lorong yang sudah tak
berpenghuni karna sekarang sudah lewat jam pulang
Tiba-tiba
ada yang menepuk punggungku. Dia langsung berjalan mendahuluiku. Saat melewatiku, dia menatapku
sambil tersenyum kearahku. Aku hanya dapat mematung melihat kejadian itu.
‘ini
tidak mungkin’ gumamku
“Yama,,,
ngapain kau berdiri di sana. Ayo cepat pulang. Nanti keburu malem” teriak
Chinen dan itu berhasil membuyarkan lamunanku. Akupun langsung berlari kearahnya.
Saat
berada di dekat Chinen
“Yama,
yang ada di punggungmu itu apa?” tanya Chinen sambil membalikkan badan Yama tuk
melihat banda yang menarik perhatiannya. Selembar kertas. Chinenpun langsung
mengambilnya
“itu
apa?” tanyaku sambil mencoba mengambil kertas itu dari tangannya. Namun Chinen
malan menjauhkannya dariku.
“ada
tulisannya. biar aku yang baca” ucap Chinen
“jika
kau kangen terhadapku. Aku ada di atap” chinenpun membacakan isi dari kertas
itu
“wah,,
Yama kau punya penggemar. Siapa? Di sini tidak ada tulisan namanya. Apa kau tau
siapa yang menempelkan kertas ini?” tanya Chinen
Sayu,
jadi itu bener kau. kau kembali?
“Yama,,
jawab aku. Jangan senyum-senyum sendiri gitu. Aku jadi takut” ucap Chinen
“jangan
bilang kau anggap aku gila lagi! Sudahlah. Ayo cepat kita pulang” ajakku
“kau
yakin tidak akan ke atap dulu tuk menemuinya. Kasihan kan kalau sekarang dia
menunggumu” ucap Chinen
“udah
lah. Ayo. Besok juga bisa” ucapku sambil menarik Chinen pergi
saran dan kritikan'a ditunggu yah!!! ^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar